ILMU SOSIAL DASAR



ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.

TUJUAN ISD
a.          Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b.         Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c.          Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d.         Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Pendapat yang hampir sama juga ditegaskan oleh Taneo (2009:1.8) yang menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik.

TUJUAN IPS
a.         Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
b.         Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
c.         Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d.         Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan tingkat global.

PERSAMAAN ISD DAN IPS

Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

PERBEDAAN ISD DAN IPS

·           Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
·           Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
·           Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.


RUANG LINGKUP ISD

Tiga golongan bahan pembelajaran ISD antara lain:
Ø   Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat. Meliputi, latar belakang disiplin ilmu atau pandangannya

Ø   Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan sosial dibatasi pad konsep dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah yang dibahas dalam ilmu pengetahuan social.
Ø   Membahas masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat


PERTUMBUHAN PENDUDUK

PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) bahwa 98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang dan kurang maju umumnya masih tinggi dan peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan 13%. Sebaliknya,sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk. Negara-negara maju telah mampu menekan angka-angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%.
Di bawah ini adalah tabel pertumbuhan penduduk :

Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan Tahun
1830
1 Miliyard
-
1930
2 Miliyard
1 %
1960
3Miliyard
1,7 %
1975
4 Miliyard
2,2 %
1987
5 Miliyard
2 %
1996
6 Miliyard
2 %
2006
7 Miliyard
2 %                                     



Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 – 2006
Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.


PENGGANDAAN PENDUDUK

Penggandaan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan pengingkatan maupun penurunan jumlah penduduk dalam rentan waktu enam tahun. Berikut adalah tabel penggandaan jumlah penduduk di dunia.
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia

Tahun penggandaan
Perkiraan penduduk dunia
Waktu
800 SM
5 juta
1650 tahun
500 juta
1500
1830 tahun
1 milyard
180
1930 tahun
2 milyard
100
1975 tahun
4 milyard
45
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.


FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK

1.         KELAHIRAN (FERTILITAS)

Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Fertilitas disebut juga dengan Natalitas. Penghitungan angka kelahiran dapat dirumuskan sebagai berikut.

Crude Birth Rate (CBR) = n/((p)(1000))

di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angkatingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).


2.         KEMATIAN (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Penghitungan angka kematian caranya hampir sama dengan menghitung angka kelahiran (fertilitas). Tinggi-rendahnya angka kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Rumus  penghitungan angka kematian adalah sebagai berikut
a.          Angka kematian khusus (Age Spesific Death Rate) adalah banyaknya kematian dalam tiap 1000 jumlah penduduk pada usia tertentu pertahunnya. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Rumus :
ASDR = Dx/Px/1000

Keterangan:
ASDR              = Age Spesific Death Rate
D (Death)         = Jumlah Kematian
P (Population) = Jumlah Penduduk
ASDRx            =Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx                    =Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px                               =Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000                 =Konstanta (k)

b.         Angka kematian kasar (Crude Death Rate) adalah angka kematian yang tidak dapat diperkirakan setiap tahunnya. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:

CDR = D/Px1000

Keterangan:
CDR                = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D                     = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P                      = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K                      = Bilangan konstan 1000

3.         MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dari suatu negara. Berikut adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi (Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain)
- Imigrasi (Masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap)
- Transmigrasi (Perpindahan penduduk dari pulau padat penduduk ke pulau lain dalam satu wilayah negara)
- Urbanisasi (Perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap)




MIGRASI, MACAM-MACAM MIGRASI, PROSES MIGRASI DAN AKIBAT MIGRASI


MIGRASI

Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.


Macam-Macam Migrasi

1.     Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
2.     Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
3.     Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4.     Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
5.     Migrasi total (total migration), yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang
6.     Migrasi internasional (international migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
7.     Migrasi semasa hidup ((life time migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya
8.     Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan
9.     Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu
10.  Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota
11.  Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang


PROSES MIGRASI

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.

AKIBAT IMIGRASI

DAMPAK POSITIF
·       Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi asing, terutama Negara maju yang bekerja di Negara berkembang.
·       Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.
·       Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
·       Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Adanya imigran akan memudahkan kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.
·       Berkurangnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara asal para imigran.
·       Mengalirnya inventasi dari luar negeri ke dalam negeri karena mereka yang berimigrasi biasanya mengirimkan penghasilannya ke Negara asalnya. Berkurangnya penggangguran di Negara asal para imigran dan bertambahnya wawasan pengetahuan para imigran.
·       Meningkatnya hubungan persahabatan di antara penduduk kedua Negara.
·       Meningkatnya pendapatan pemerintah krena para imigran merupakan salh satu sumber pajak bagi Negara.
·       Berkurangnya kerawanan sosial dan kerawanan keamanan di Negara asal para imigran sebagai dampak berkurangnya penggangguran.

DAMPAK NEGATIF

·         Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang
·         Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
·         Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
·         Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya
·         Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

·            Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·            Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.  Mulai menetap dan membuat rumah
2.  Membentuk kelompok masyarakat desa
3.  Bertani
4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM
·            Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·            Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.


KEBUDAYAAN BARAT

Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia




INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


INDIVIDU
Berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Ø   Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
Ø   Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

· Faktor Biologis
· Faktor Geografis
· Faktor Kebudayaan Khusus


MAKNA INDIVIDU

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).


KELUARGA

adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :

Ø   Fungsi biologis

·     Untuk meneruskan keturunan.
·     Memelihara dan membesarkan anak.
·     Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
·     Memelihara dan merawat anggota keluarga.

Ø   Fungsi Psikologis

·     Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
·     Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
·     Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
·     Memberikan Identitas anggota keluarga.
Ø   Fungsi Sosialisasi

·     Membina sosialisasi pada anak.
·     Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
·     Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

Ø   Fungsi Ekonomi

·     Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
·     Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
·     Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb

Ø   Fungsi Pendidikan

·     Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.

·     Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa.
·     Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Ø   Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

Ø   Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.


MAKNA KELUARGA
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.


MASYARAKAT

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakatadalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu individu yang berada dalam kelompok tersebut. Ada 2 golongan masyarakat yaitu :

A.            MASYARAKAT NON INDUSTRI.

Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.

B.            MASYARAKAT INDUSTRI

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.


MAKNA MASYARAKAT

Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat.
Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.



HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Hubungan antara individu keluarga dan masyarakat adalah kita sebagai individu perlu berinteraksi atau bersosialisasi didalam kemasyarakatan. Karena kita diciptakan untuk hidup saling membutuhkan dan tolong menolong antar sesama individu baik dikeluarga maupun masyarakat. Kita dilahirkan sebagai individu, kemudian kita dibesarkan dan dididik dikeluarga kita masing-masing, yaitu oleh orangtua. Orangtua adalah orang-orang yang pertama kalinya mendidik dan mengarahkan kita sebelum kita mengenal dunia luar. Dan didalam keluarga kita bisa mengadakan interaksi-interaksi atau komunikasi-komunikasi, baik kepada orangtua maupun kepada adik-adik atau kakak-kakak kita. Setelah itu kita berinteraksi di masyarakat. Baik keluarga maupun masyarakat pastinya akan memberikan dampak positf bahkan dampak negatif kepada kita, baik dalam aspek pergaulan, pengetahuan, tingkah laku, kesopanan, dsb. Maka dari itu saya menyimpulkan bahwa antara individu, keluarga, dan masyarakat saling berkaitan satu dengan yang lainnya.



URBANISASI DAN PROSES TERJADINYA URBANISASI


URBANISASI adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan. Biasanya perpindahan penduduk ini bertujuan untuk mencari pekerjaan dan menetap. Sedikitnya lapangan pekerjaan serta fasilitas penunjang di pedesaan serta tidak meratanya pembangunan diberbagai daerah menjadi salah satu dari sekian banyak faktor pemicu terjadinya hal tersebut. Faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya kegiatan Urbanisasi adalah ajakan dari teman, informasi di media masa, terdesaknya kebutuhan ekonomi, ingin mendapatkan uang yang banyak dan masih banyak lagi yang lainnya.

Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.     Kehidupan kota yang lebih modern
2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.     Lahan pertanian semakin sempit
2.     Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.     Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.     Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.     Diusir dari desa asal
6.     Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa (daerah asal) sebagai berikut:
  • Mengurangi jumlah penduduk di Desa
  • Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa karena hasil upah di kota lebih tinggi.
  • Mendorong pembangunan desa
  • Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa :
Selain membawa dampak positif bagi daerah asal, urbanisasi juga membawa dampak negatif diantaranya , Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan sering ditularkan di kehidupan pedesaan. Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Kota
  • Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
  • Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota
  • Meningkatnya jumlah pengangguran di perkotaan
  • Munculnya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk serta bangunan liar di kota.
  • Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  • Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.




DAFTAR PUSTAKA
4.     www.wikipedia.com
11.  http://ihwanudinsuryajaya.blogspot.com/2012/09/isd-pengertian-migrasi-macam-macam.html


Komentar

Postingan Populer